Sengaja saya tidak menuliskan kepanjangannya di tittle, biar “tittle catching” . Atau meniru triknya media, biar bikin heboh dulu, yang penasaran trus lanjut baca.

PSK, sebuah akronim yang pada zamannya, sama sekali tidak berkonotasi negatif. PSK yang pada zamannya, di era gemilangnya, dikenal di seantero Riau dan kepulauannya adalah kepanjangan dari Persatuan Sepakbola Karimun, perkumpulan yang terdiri dari pemain bola yang tinggal di Kecamatan Karimun dimulai di era tahun 60-an.

Yang menarik, mayoritas pemain bola yang ada di PSK itu adalah pegawai bea dan cukai yang tergabung dalam PORBC. Sebagian lainnya diisi oleh pegawai dari PN Timah. Beberapa prestasi yang berhasil ditorehkan oleh PORBC dalam berbagai kegiatan di wilayah kecil, Tanjung Balai Karimun, yang saat itu masih berstatus kecamatan, tertulis dalam beberapa piagam penghargaan yang masih tersimpan rapi. Bahkan dalam rangka mempertahankan tradisi juara itu, pendahulu-pendahulu Bea Cukai sengaja merekrut pemuda-pemuda yang memiliki talenta-talenta unggul di bidang sepakbola, bahkan cabang olah raga lainnya. Tentu saja saat itu metode rekrutmen pegawai masih mudah, dan hanya mengandalkan “assessment” personal dan kemampuan yang terlihat, jago olahraga.

Saya merasa tertarik untuk mencari siapa gerangan pegawai yang dulu direkrut untuk mengisi formasi di bidang sepakbola, tergabung di PORBC, dan kemudian ditarik memperkuat PSK ke kancah sepakbola Divisi III. Dan saya beruntung bertemu dengan salah satunya yang sekitar tiga tahun lagi akan memasuki masa purnabhakti. Namanya Zulkifli, seorang pelaksana di KPPBC Tanjung Balai Karimun, dan ini penampakannya :

IMG-20160121-WA0018

Perawakan yang tidak terlalu tinggi, badan cenderung gelap, dengan lidah yang agak cadel, khas melayu. Ya, pak Zulkifli putra asli Karimun. Semenjak ia diterima sebagai pegawai Bea Cukai, memperkuat PORBC, bergabung dengan PSK, ia hanya berkutat di pulau kecil ini, Karimun.

Pembicaraan tentang PSK yang saya mulai dengan beliau langsung menghilangkan jarak kami. Dengan antusiasnya beliau bercerita tentang masa puncak kejayaan PSK dibawah binaan Herias Hutabarat yang saat itu menjabat Kepala Kantor Bea Cukai Tanjung Balai Karimun, PSK berhasil masuk ke level Divisi yang lebih tinggi.

Beliau kemudian berkenan meminjamkan saya sebuah buku yang dicetak pada saat Reuni 40 tahun PSK, sebuah buku yang menurut saya punya nilai sejarah. Di buku itu banyak terpampang nama-nama pegawai bea cukai , sebagian dari yang ada saya kenal karena jadi pejabat, sebagian lainnya tidak saya kenal. Panjang juga narasi sejarah tentang keberadaan PSK yang seolah mensiratkan bahwa PSK adalah Bea Cukai, karena mayoritas pemainnya adalah pegawai Bea Cukai. Reuni 40 tahun PSK saat itu, seperti reuninya orang Bea Cukai dengan mengambil tempat di Karimun.

SAMSUNG

lapangan sepakbola Teluk Air

Pagi harinya, saya menyambangi tempat latihan yang disampaikan oleh pak Zulkifli. Lapangan Sepakbola Teluk Air. Letaknya ada sekira tigaratus meter dari komplek rumah dinas Teluk Air tempat saya tinggal. Berada di Jalan Pendidikan, Kecamatan Teluk Air, berseberangan dengan radar pantai milik Pangkalan Sarana Operasi Bea Cukai Tanjung Balai Karimun yang sudah tidak berfungsi. Lewat dinding di belakang gawang, saya masuk ke lapangan dan mengabadikan kondisi terkini lapangan sepakbola Teluk Air. Lapangan dimana pada jamannya PSK mengasah tajinya untuk bisa beradu dengan kesebelasan lain di Riau daratan. Saya mencoba merasakan bagaimana gegap gempitanya pertandingan di sebuah lapangan bola level kecamatan. Saya bisa merasakan bahwa saat itu, hiburan yang ada di kecamatan Karimun adalah hiburan menonton bola. Dan dari foto-foto reuni perak PSK yang pak Zulkifli bawa menunjukkan benar adanya, bangku penonton penuh terisi.

Saat ini PSK, telah berganti akronim menjadi PS Karimun dan dibawah pengelolaan Pemkab Karimun lewat KONI-nya. Pegawai Bea Cukai yang dulu pernah berkiprah di PSK, tidak lagi aktif didalamnya. Saat ini beberapa mereka hanya tersisa kenangan dan cerita, bahwa mereka pernah sama-sama berpeluh bergabung dalam sebuah kesebelasan kebanggaan, PSK – Persatuan Sepakbola Karimun.