• Perihal

slametsukanto

~ about making ideas happens

slametsukanto

Monthly Archives: August 2012

puisi untukmu, ibu

12 Sunday Aug 2012

Posted by slametsukanto in kontemplasi

≈ Leave a comment


catatan saya ini catatan titipan dari seorang sahabat yang ingin mengungkapkan perasaan bangga dan kagum terhadap ayahanda tercintanya. Sahabatku ini terinspirasi oleh tulisan saya di blog yang berjudul aku selalu butuh ridhomu.
“Bapak”, demikian sahabat saya biasa memanggil ayahandanya, “adalah sosok yang luar biasa taat kepada Ibu”. Ibu yang dimaksud adalah nenek sahabat saya . “Saat bapak ditakdirkan oleh Alloh untuk menjadi yatim diusianya yang menginjak tahun ke-empat, di saat itulah Ibu menjadi panutan hidupnya”.
Tidak ada warisan berlimpah yang ditinggalkan almarhum ayahandanya saat itu. Hanya seorang ibu yang menyandang status janda miskin saja yang kemudian mendampinginya mengarungi kerasnya kehidupan. Betapa kondisi serba kekurangan bahkan memaksanya untuk mengikuti sunnah rasul Ibrahim dengan berkhitan secara massal. Kondisi demikian pula yang memaksanya menumpangkan namanya tercantum namanya di KK tetangga untuk sekedar bisa didaftarkan di sekolah dasar.
“Bapak tidak pernah membantah satu katapun apa yang dikatakan ibunya”, demikian sahabat saya berucap. Pernah di suatu waktu, saat ia masih SD, ia telah berniat membeli minyak rambut pomade yang sudah habis (untuk urusan rambut, ia memang selalu ingin tampil wellgroomed..) sepulang sekolah. Niatnya, sebenarnya mudah terlaksana dan memang lokasi dimana toko yang akan disambanginya untuk membeli pomade ini searah dengan perjalanannya pulang dari sekolah ke rumah. Akan tetapi karena di awal keberangkatannya, ibu telah berpesan untuk tidak mampir-mampir sepulang sekolah, maka niat membeli pomade itu pun diurungkan dan dibatalkannya hingga hari dimana ibu mengijinkannya membeli. Tentu saja dengan konsekuensi jeda waktu dimana ia terpaksa menikmati kondisi rambut yang tidak bisa rapi sebagaimana biasanya.
Suatu ketika juga, sebagaimana rutin dilakukannya setiap hari, ia bangun dari tidurnya untuk menunaikan sholat tahajud dengan didahului mandi. Selesai mandi, ia bersegera menggelar sajadah untuk sholat tahajud. Di saat itu, ibu juga terbangun dan meminta kepadanya untuk menunda sholat tahajudnya dan melanjutkan tidur. Ia menuruti apa yang diminta ibu dengan merebahkan kembali tubuh di atas sajadah dengan kondisi badan yang sebenarnya sudah segar karena telah dibasuh air mandi . Tidak lama, mungkin karena Ibu melihat anaknya ini tidak benar-benar bisa tidur, ibu meminta ia melanjutkan sholat tahajudnya.
“Masih banyak cerita lain tentang betapa taatnya Bapak kepada Ibunya”, demikian kata sahabatku. Bahkan disaat usianya kini telah menginjak tahun ke 67 , ia masih demikian adanya. Tidak pernah berkata tidak apa yang menjadi perintah dan permintaan ibunya.
“Betapa agungnya Ibu dimata Bapak”, hingga terciptalah sebuah puisi :

IBU …
tak ada yang dapat kukatakan kepadamu, selain untaian terimakasih yang tiada tara, untuk segala kasih dan pengorbananmu…
Semoga …
Allah selalu memberiku kesempatan dan menyadarkanku akan kesempatan itu,
untuk sedikit mewujudkan mimpimu atas diriku sebagai ucapan terimakasihku,
walau seandainyapun kuwujudkan semua mimpimu atasku, tak akan mampu menebus semua pengorbananmu,
Namun setidaknya ada yg bisa kulakukan untuk sedikit menebus air mata yang selalu mengalir mengiringi doa panjangmu untuk kami,
Doa panjang yang kau panjatkan pada ILLAHI RABBI saat kami sedang terlelap dalam indahnya mimpi,
doa yang tiada lelah selalu engkau sertakan dalam setiap langkah kami,
doa yang selalu dan akan selalu menjadi sumber kekuatan kami,
doa yang kadang tak pernah kami sadari sebagai harapan kecil darimu untuk kami,
harapan yang tak pernah engkau katakan dan kadang harus terabaiakan karena engkau tak ingin membebani langkah putra putrimu dengan sedikit harapanmu,
Maafkan kami yang tanpa sadar mungkin telah merenggut sebagian dari mimpimu,

IBU betapa mulianya dirimu…
Maafkan kami yang kadang tak mengerti akan kata hatimu,
harapan kecilmu, dan sedikit impianmu atas kami,
Dalam diammu semakin kumenyadari, bahwa belum ada yg bisa kami lakukan untuk membahagiakanmu IBU …
Namun kami selalu memohon,
Semoga Allah memberi kami banyak kesempatan untuk memberikan kebanggaan kepadamu IBU …
Kebangaan yang akan menghadirkan senyum manismu,
senyuman yg ketika merekah hangatnya melebihi sinar mentari pagi,
Senyuman yang mampu membuat kami seolah tak memerlukan apa-apa lagi di dunia ini,
Senyummu IBU penerang jalan kami,
ridhomu IBU permudah langkah kami.

Semoga suatu saat ada yang bisa lakukan umtukmu, sehingga engkau bangga menyebut kami anakmu, seperti bangganya kami, menyebut engkau ,sang malaikat kami di bumi, IBU …
sang surya kami …

I LOVE U So much …
IBU …

(tribute untuk sahabatku fhierda, maaf jika kurang berkenan)

waktu

12 Sunday Aug 2012

Posted by slametsukanto in kontemplasi

≈ Leave a comment


apa yang terjadi kepadaku saat ini?
rasanya hanya membuang-buang waktu saja
padahal ia tidak bisa kembali
ia hanya menguap begitu saja

apa yang membuatku seperti ini?
rasanya seperti tidak berdaya
hanya mengisi hari dengan hal yang sia-sia
dan waktupun menguap begitu saja

apa yang bisa menggugahku dari keadaan ini?
rasanya ingin ada yang meraih tanganku
mengajakku memanfaatkan luangnya waktu
agar ia tigak menguap dan berlalu begitu saja

apa yang aku rasakan saat ini?
rasanya hanya gundah gulana didalam hati
memandang kosong di ujung malam hingga pagi menjelang
dan di hari itu waktu terbuang tanpa sisa menguap begitu saja

Tuhan, bantu aku tetap terjaga
agar aku tidak terlena dan membuang waktu dalam hampa
aku ingin Engkau selalu mengingatkanku
betapa berharganya waktu, sayang jika dibuang percuma
dan menguap begitu saja

berdamai dengan waktu

11 Saturday Aug 2012

Posted by slametsukanto in kontemplasi

≈ Leave a comment

Tags

Bintan, kabupaten kotawaringin timur, kalimantan, sampit


Suatu malam, karena banyaknya waktu luang yang ada, aku mengisinya dengan membuat note di ipad.  Sementara ini sudah ada tigapuluh tulisan lebih yang berisi segala hal, mulai dari kisah tentang pekerjaan, suasana hati, perjalanan atau sekedar permainan pikiran. Tidak ada yang aku rekayasa dari semua tulisan itu, murni apa adanya.. hehehehe..

Tema awal dari rangkaian menulis ini adalah dalam rangka mengisi waktu. Ya, waktu yang sebagaimana aku sampaikan di awal tadi, banyak tersedia disepanjang hari selama penempatan dinasku di Sampit, Kabupaten Kotawaringin Timur dimana  hitungan saat aku membuat tulisan ini adalah memasuki bulan kesembilan.

Ketersediaan waktu jugalah yang memaksa aku harus mengisinya dengan hal-hal yang bermanfaat, dimana pilihanku jatuh kepada dua kegiatan yaitu menulis dan berolahraga, futsal dan bulutangkis. Satu cabang olahraga lagi , bola volley sedang dalam tahap membangun team dan melatih pemain mendatangkan pelatih lokal dengan harapan akhir tahun ini menjelang Hari Keuangan bisa tampil dalam kompetisi. Semua itu bermuara satu hal, membuat aku tenggelam dalam kesibukan alias menyibukkan diri, dan tidak merasakan pergeseran waktu. Rasanya setiap minggu menunggu kapan datangnya saat bermain badminton, kapan datangnya saat bermain futsal dan kapan datangnya saat melihat anggota aku berlatih bola volley. Terus begitu setiap minggu hingga sampai di bulan ke sembilan ini.

Tapi  tetap saja, waktu, adalah musuhku disaat malam menjelang tidur tapi dihinggapi rindu yang sangat kepada keluarga nun jauh disana. Rasanya tetap saja tidak puas mendengar suara mereka, chat lewat bbm atau melihat foto terkini yang mereka kirim. Rasanya tetap saja aku pengen ada di sisi mereka. hiks..

Waktu juga menjadi musuhku di hari minggu dan hari libur lainnya dimana biasanya seorang ayah menghabiskan waktu liburnya bersama keluarga, sedangkan aku tidak. Aku disini, di Sampit, pulau Kalimantan, mereka, anak istriku, di Bintan (tapi mungkin juga lain rasanya seandainya hari minggu atau hari libur itu aku jalani di Surabaya dimana tersedia banyak mall dan tempat yang bisa dikunjungi untuk menghibur diri…hehehe..)

Waktu, rasanya cepat sekali disaat aku diberi kesempatan menemui keluarga. Rasanya ingin disaat aku bersama keluarga, waktu di freeze atau minimal dibuat slow motion.
Waktu, adalah relatif..  Ia akan menjadi sama sekali tidak bersahabat manakala kita menungguinya, dan akan terasa sangaaaaat lama. Ia juga tetap saja tidak bersahabat dan menjadi seolah-olah di- fast forward manakala kita  mengharapkannya lebih dari sekedar 24 jam sehari.

Kini aku, dan mudah-mudahan teman-teman lain yang mungkin senasib dengan aku di seluruh wilayah Indonesia yang sedang dalam masa penempatan dan terpisah dengan keluarga, harus berdamai dengan waktu. Rasanya ia tidak mungkin kita lawan karena sebenarnya juga ia berada didalam rasa di hati kita sendiri dan relatif.

Mudah-mudahan waktu, yang relatif ini, tidak membuat kita menjadi rugi, sebagaimana diwahyukan dalam Kitabulloh, karenanya  kita mesti mengisinya dengan berbuat baik dan menjadi rahmatan lil’alamiin.. aamiin..

Tjilik Riwut JT671

11 Saturday Aug 2012

Posted by slametsukanto in gawean

≈ 1 Comment

Tags

batam, Bintan, boeing 737 900ER, HM Arsyad, jawa, JT671, kalimantan, Lion Air, palangkaraya, pengadilan negeri sampit, sampit, suku banjar, Tanjung Uban, tjilik riwut, travel


Dinihari itu aku terbangun dan terlihat jam menunjuk pukul 01:00 WIB. Segera aku bergegas ke kamar mandi dan membasuh muka dengan berwudhu, kubuka lembar sajadah indah , pemberian teman yang ia belikan sebagai oleh-oleh sewaktu umrah , dan mengangkat tangan mengucap takbir mengawali sholat. Dua rokaat aku selesaikan, kulirik jam dan telah menunjuk pukul 01:15 WIB, atau lima belas menit lagi menjelang kedatangan travel yang akan membawaku ke Palangkaraya. Ya, pagi ini aku mesti berangkat dinihari kesana untuk naik pesawat di Bandara Tjilik Riwut pukul 06:50 WIB . Rute penerbangan lewat Palangkaraya ini terpaksa aku tempuh karena connecting dengan penerbangan lanjutannya ke Batam di hari yang sama. bisa saja aku mengambil penerbangan lewat Sampit dengan Kalstar, tapi mesti nginep dulu di jakarta untuk bisa berangkat keesokan paginya ke Batam. Atau bisa juga berangkat dari Sampit ke Surabaya dengan Merpati , tapi sama juga, mesti nginep dulu sebelum keesokan paginya terbang ke Batam. Lumayan repot.. hihihi.. makanya aku pilih rute Palangkaraya – Jakarta – Batam yang connect di hari yang sama, lebih praktis menurutku.
Tepat pukul 01:30 WIB, hp-ku berdering dan ketika kuangkat terdengar suara laki-laki yang tidak lain adalah sopir travel yang akan menjemputku. Tidak lama, setelah sepuluh menit dari pembicaraan melalui telpon tadi , mobil travel innova itu sudah ada di jalan depan rumah, jalan HM Arsyad, tepat di depan Pengadilan Negeri Sampit, dan setelah aku letakkan tas di bagasi, kami berangkat menjemput penumpang travel lain. Tepat pukul 02:00 WIB, kami meninggalkan Sampit menuju Palangkaraya dengan muatan sebanyak empat orang, aku duduk di depan, dua penumpang lainnya duduk di tengah dan satu orang duduk di bangku paling belakang. Kami sama-sama calon penumpang penerbangan melalui Bandara Tjilik Riwut di Palangkaraya. Perjalanan empat jam ini harus ditempuh dengan perkiraan waktu tiba tepat di Bandara Tjilik Riwut Palangkaraya sekitar pukul 06:00 WIB. Dari waktu tempuh empat jam ini, kami berhenti sekali di kilometer 98 atau lebih kurang di separuh perjalanan. Tempat istirahat atau pemberhentian ini berupa sebuah warung yang lumayan komplit yang beberapa kali aku menjalani trip ini selalu ditunggu oleh seorang anak perempuan keturunan suku banjar. Di warung yang juga jadi tempat istirahat truk bermuatan barang dari Banjarmasin untuk tujuan Sampit ini aku bisa meminum segelas coffeemix dan menjalankan sholat subuh.
Tepat pukul 06:00 WIB saya sampai di Bandara Tjilik Riwut Palangkaraya dan langsung menuju konter check-in Lion Air. Dari pengamatanku beberapa kali menempuh rute ini, penerbangan Lion Air rute Palangkaraya – Jakarta ini lumayan juga jumlah penumpangnya dan menurut hitunganku hampir selalu dalam kondisi 90% kursi boeing 737-900ER terisi. Salah satu alasannya menurutku karena tidak ada delay atas rute penerbangan ini karena pesawat standby di bandara.
Sekedar menggambarkan Bandara Tjilik Riwut, namanya diambil dari Gubernur Kalimantan Tengah pertama, seorang putra daerah asli Kalimantan bersuku Dayak. Bandara ini sebagaimana bandara lain di indonesia yang sebenarnya adalah pangkalan TNI AU, terletak di arah luar kota Palangkaraya arah Banjarmasin. Tataruang untuk memasuki areal atau kawasan bandara ini tertata rapi dengan akses masuk berupa jalan besar yang dipisahkan oleh taman di tengahnya. Bangunan bandara sendiri menyerupai rumah adat dayak atau sering dinamakan betang, dengan ornamen tameng di hampir seluruh tiang penyangga bangunan bandara bagian luarnya.
Setelah boarding, aku segera menuju ke warung yang ada di sudut ruangan sebelum ruang tunggu dan meminta untuk dibuatkan segelas energen cereal rasa coklat untuk sekedar mengisi perut pengganti sarapan sebelum limabelas menit kemudian memasuki ruang tunggu untuk boarding.
Dan tepat sesuai jadwal penerbangan, pesawat Lion Air JT 671 yang aku tumpangi berangkat ke jakarta. Di cengkareng selanjutnya aku melapor ke bagian transit dan menunggu jadwal keberangkatan pesawat selanjutnya ke Batam untuk kemudian ke Tanjung Uban, Bintan. Bersyukurnya aku di rute penerbangan ini, kadang aku bisa bertemu dengan teman dan sahabat yang bersedia meluangkan waktu menemaniku menunggu saat terbang ke Batam.
Keseluruhan waktu yang mesti aku tempuh dalam rangka kepulangan menuju rumah ini kurang lebih empatbelas jam, sebuah hitungan waktu yang cukup lama yang disebabkan dua kali penerbangan, tiga moda transportasi ( darat, laut dan udara ) dan melewati dua pulau besar ( Kalimantan dan Jawa ) dan dua pulau kecil ( Batam dan Bintan ). Mudah-mudahan selama aku menjalani rute perjalanan ini senantiasa mendapat perlindungan Alloh subhanahu wata’alaa.. aamiin..

melihatmu tumbuh

11 Saturday Aug 2012

Posted by slametsukanto in kontemplasi

≈ Leave a comment


Nak, usiamu sekarang sudah lewat empatbelas tahun, usia yang sebagian besar terpaksa kamu lewati tanpa kehadiran papamu secara penuh. Usiamu hanya berbeda tiga tahun dari adikmu yang juga mengalami nasib sama dengan dirimu, tumbuh dengan tanpa kehadiran papamu di setiap harinya.
Empatbelas tahun yang lalu, kami, papa dan mamamu menunggu saat kehadiranmu di klinik sederhana milik Bidan Yeni di Tanjung Uban, Bintan . Sebuah klinik yang menurut kami sudah cukup representatif menyambut kehadiranmu di dunia dengan suara jerit melengking tangismu. Saat yang kami tunggu selama kurang lebih sembilan bulan sepuluh harimu di kandungan mamamu. Sembilan bulan itu pula mamamu selalu mendapat sapaan tentang betapa besarnya kandungan yang berisi dirimu. Sapaan orang- orang itu adalah dari saudara-saudara kita yang setelah dirimu menginjak usia empat belas tahun kini engkau akan memanggilnya sebagai bude, pakde, mbah dan uwak. Orang banyak menyangka betapa besar ukuran kandungan mamamu dan menebak ada anak kembar didalam perut mamamu.
Sepanjang dirimu didalam kandungan itu, kami merasa telah berusaha cukup memenuhimu dengan makanan terbaik yang bisa kami beri. Kamu tahu nak, saat itu kami berikan makanan laut yang segar dan susu terbaik yang bisa kami beri serta makanan lain yang dari situ kami berharap dirimu bisa tumbuh dengan baik dan kelak menjadi pejuang bagi keluarga, bangsa dan agamamu.
Tiga tahun setelah kelahiranmu, di bulan yang sama, bulan Januari, dirimu ikut serta menunggu kelahiran adikmu di sebuah klinik milik dokter spesialis kandungan di Tanjung Pinang, Bintan. Saat itu adikmu lebih beruntung karena bisa ditangani oleh dokter spesialis kandungan, sedangkan dirimu “hanya” ditangani oleh seorang bidan.
Papa dan mamamu tak henti-hentinya bersyukur atas kelahiran kalian yang tidak memaksa kami, orangtuamu, mengeluarkanmu dari rahim mamamu dengan biaya besar melalui operasi cesar seperti beberapa saudaramu yang lain. Kalian terlahir dan hadir di dunia ini dengan proses normal dengan tenaga mamamu dan ditemani papamu disisinya.
Kini engkau telah tumbuh besar seiring perubahan pita suaramu dan tinggi berat badanmu yang telah menyamai tinggi papamu. Kini engkau telah belajar menghadapi beragamnya karakter manusia melalui media organisasi di sekolah , dimana dirimu menerima daulat sebagai ketuanya. Engkau juga belajar bahwa dalam sebuah kompetisi seperti layaknya kehidupan ada kalanya menang dan ada kalanya kalah yang kalian pelajari itu dari kegemaran kalian bersepakbola, sebuah olah raga dimana dirimu memfavoritkan sekali klub asal Inggris, Tottenham Hotspurs. Papa dan mamamu akan selalu setuju dan berusaha memenuhi keinginan kalian sepanjang itu bisa membekalimu meniti kerasnya kehidupanmu kelak dimana kalian berdua terlahir sebagai lelaki, mesti bersiaplah menjadi pemimpin di keluargamu nanti , dimana tugas kami adalah membekalimu dengan ilmu dunia dan ilmu akherat.
Nak, papamu sadar, bahwa disepanjang paruh usiamu, kalian hadir tanpa kehadiran papamu dan melihatmu tumbuh dan hanya ada mamamu yang dengan setia mengurus segala kebutuhanmu. Keadaan ini mesti kita hadapi sebagai sebuah perjuangan dan ujian dari Alloh Subhanahu wata’ala. Tugasmu sekarang, gapailah apa yang menjadi harapan dalam mimpimu setelah kami membekalimu dengan ilmu dunia dan ilmu akhirat. Bukankah engkau pengen sekolah tinggi hingga ke Tootenham Hotspurs dimana klub kesayanganmu berada? Dan adikmu, bukankah ia pengen sekolah ke Manchester dimana Manchester United klub kesayangannya berada? Mimpikanlah itu dan buatlah nyata suatu hari kelak dengan do’a, ikhtiar dan tawakkalmu. Mudah2an, papa dan mamamu bisa melihat kalian tumbuh dan menggapai apa yang diimpikan, aamiin ya robbal’alamiin..

Recent Posts

  • Poluan
  • Radar Jantan
  • CTU
  • Gedung Negara
  • Pos Ketapang

Recent Comments

slametsukanto on sei bati, bandara perintis di…
RHA Airport on sei bati, bandara perintis di…
Avant Garde on insiden bukit dua
slametsukanto on insiden bukit dua
Avant Garde on insiden bukit dua

Archives

  • June 2017
  • October 2016
  • June 2016
  • March 2016
  • February 2016
  • January 2016
  • November 2015
  • March 2015
  • January 2015
  • December 2014
  • March 2014
  • January 2014
  • December 2013
  • September 2013
  • July 2013
  • June 2013
  • May 2013
  • March 2013
  • January 2013
  • November 2012
  • October 2012
  • September 2012
  • August 2012
  • July 2012
  • June 2012
  • April 2012
  • March 2012
  • February 2012
  • January 2012

Categories

  • gawean
  • jalan-jalan
  • kontemplasi

Blog Stats

  • 27,979 hits
//pagead2.googlesyndication.com/pagead/js/adsbygoogle.js (adsbygoogle = window.adsbygoogle || []).push({});

Blogs I Follow

  • Catatan Anak Bangsa
  • Kumpulan ayat-ayat Mutasyabbihat
  • Dinnar Homestay Surabaya Indonesia
  • pelangi.kata
  • Tulisan ringan alumni STAN
  • Aku Yang Berlumur Dosa
  • santo for mitsubishi bintaro
  • Tamar Devils_Manchunian
  • ummulnurien.com
  • cerita anwar
  • padmanaba
  • erliharyanto
  • Renovatio
  • Look, Think and Write
  • kotakpermen.wordpress.com/
  • beautifulhello.wordpress.com/
  • website situnis
  • Lambangsarib's Blog
  • kembalikan, kampung halamanku
  • RISTEK FT UNNES

tulisan saya

kunjungan

  • 27,979 hits

lima terbaru

  • Poluan
  • Radar Jantan
  • CTU
  • Gedung Negara
  • Pos Ketapang

Create a free website or blog at WordPress.com.

Catatan Anak Bangsa

raga pasti mati, tulisan mungkin abadi

Kumpulan ayat-ayat Mutasyabbihat

Selalu ada Petunjuk, Untuk Kemudahan

Dinnar Homestay Surabaya Indonesia

Penginapan sederhana berfasilitas bintang lima, Lokasi di Surabaya Selatan, dekat dengan Masjid Al-Akbar Surabaya.

pelangi.kata

saat goresan kata menciptakan warna ide yang nyata..

Tulisan ringan alumni STAN

mengikat ilmu dengan menuliskannya...

Aku Yang Berlumur Dosa

kusadar hidup ini hanya sebentar...dan kubersyukur hari ini masih mendapat kasih sayang...

santo for mitsubishi bintaro

The greatest WordPress.com site in all the land!

Tamar Devils_Manchunian

Hidup lebih baik saling berbagi ilmu untuk meraih kesuksesan

ummulnurien.com

cerita anwar

Just another WordPress.com weblog

padmanaba

erliharyanto

Ya Allah, tunjukkanlah kami ke jalan yang lurus

Renovatio

"The closer you look, the less you will see"

Look, Think and Write

kotakpermen.wordpress.com/

beautifulhello.wordpress.com/

website situnis

travelling

Lambangsarib's Blog

Catatan Orang Biasa

kembalikan, kampung halamanku

tentang kampung, tentang halaman, tentang apapun

RISTEK FT UNNES

Kerohanian Islam Teknik

Privacy & Cookies: This site uses cookies. By continuing to use this website, you agree to their use.
To find out more, including how to control cookies, see here: Cookie Policy
  • Follow Following
    • slametsukanto
    • Already have a WordPress.com account? Log in now.
    • slametsukanto
    • Customize
    • Follow Following
    • Sign up
    • Log in
    • Report this content
    • View site in Reader
    • Manage subscriptions
    • Collapse this bar