Tags

, , ,

Suatu malam, karena banyaknya waktu luang yang ada, aku mengisinya dengan membuat note di ipad.  Sementara ini sudah ada tigapuluh tulisan lebih yang berisi segala hal, mulai dari kisah tentang pekerjaan, suasana hati, perjalanan atau sekedar permainan pikiran. Tidak ada yang aku rekayasa dari semua tulisan itu, murni apa adanya.. hehehehe..

Tema awal dari rangkaian menulis ini adalah dalam rangka mengisi waktu. Ya, waktu yang sebagaimana aku sampaikan di awal tadi, banyak tersedia disepanjang hari selama penempatan dinasku di Sampit, Kabupaten Kotawaringin Timur dimana  hitungan saat aku membuat tulisan ini adalah memasuki bulan kesembilan.

Ketersediaan waktu jugalah yang memaksa aku harus mengisinya dengan hal-hal yang bermanfaat, dimana pilihanku jatuh kepada dua kegiatan yaitu menulis dan berolahraga, futsal dan bulutangkis. Satu cabang olahraga lagi , bola volley sedang dalam tahap membangun team dan melatih pemain mendatangkan pelatih lokal dengan harapan akhir tahun ini menjelang Hari Keuangan bisa tampil dalam kompetisi. Semua itu bermuara satu hal, membuat aku tenggelam dalam kesibukan alias menyibukkan diri, dan tidak merasakan pergeseran waktu. Rasanya setiap minggu menunggu kapan datangnya saat bermain badminton, kapan datangnya saat bermain futsal dan kapan datangnya saat melihat anggota aku berlatih bola volley. Terus begitu setiap minggu hingga sampai di bulan ke sembilan ini.

Tapi  tetap saja, waktu, adalah musuhku disaat malam menjelang tidur tapi dihinggapi rindu yang sangat kepada keluarga nun jauh disana. Rasanya tetap saja tidak puas mendengar suara mereka, chat lewat bbm atau melihat foto terkini yang mereka kirim. Rasanya tetap saja aku pengen ada di sisi mereka. hiks..

Waktu juga menjadi musuhku di hari minggu dan hari libur lainnya dimana biasanya seorang ayah menghabiskan waktu liburnya bersama keluarga, sedangkan aku tidak. Aku disini, di Sampit, pulau Kalimantan, mereka, anak istriku, di Bintan (tapi mungkin juga lain rasanya seandainya hari minggu atau hari libur itu aku jalani di Surabaya dimana tersedia banyak mall dan tempat yang bisa dikunjungi untuk menghibur diri…hehehe..)

Waktu, rasanya cepat sekali disaat aku diberi kesempatan menemui keluarga. Rasanya ingin disaat aku bersama keluarga, waktu di freeze atau minimal dibuat slow motion.
Waktu, adalah relatif..  Ia akan menjadi sama sekali tidak bersahabat manakala kita menungguinya, dan akan terasa sangaaaaat lama. Ia juga tetap saja tidak bersahabat dan menjadi seolah-olah di- fast forward manakala kita  mengharapkannya lebih dari sekedar 24 jam sehari.

Kini aku, dan mudah-mudahan teman-teman lain yang mungkin senasib dengan aku di seluruh wilayah Indonesia yang sedang dalam masa penempatan dan terpisah dengan keluarga, harus berdamai dengan waktu. Rasanya ia tidak mungkin kita lawan karena sebenarnya juga ia berada didalam rasa di hati kita sendiri dan relatif.

Mudah-mudahan waktu, yang relatif ini, tidak membuat kita menjadi rugi, sebagaimana diwahyukan dalam Kitabulloh, karenanya  kita mesti mengisinya dengan berbuat baik dan menjadi rahmatan lil’alamiin.. aamiin..